Minggu, 24 Februari 2008

Penyanyi Qasidah Mudah Sesuaikan Suara dengan Cabang Tarik Suara Lain

Kabupaten Garut sudah dikenal sebagai gudangnya santri. Ratusan pesantren ada di Garut. Seni qosidah sebagai salah satu kesenian yang identik dengan para santri pada kenyataanya merupakan kesenian yang bernuansakan religi. Paduan syair bahasa Arab dan bahasa Indonesia dengan makna yang sarat dengan pesan, pujian atas keindahan, dan nasihat sudah menjadi ciri khas keberadaan kesenian qosidah.

Oleh karena itu, sebagai gudangnya pesantren, wajar jika Garut senantiasa menampilkan group qasidah terbaik dalam berbagai pentas. Demikian sebagian dari isi sambutan Asisten II Sekretaris Daerah Kab. Garut H.Budiman, S.E.M.Si, saat membuka Festival Bangkit Prestasi Qasidah Garut Terbuka 2007, di Gedung Bale Paminton Kab.Garut,Selasa (5/6). Pembukaan Festival juga dihadiri jajaran Pemkab.Garut, para pemuka seni qosidah, pecinta dan pemerhati seni, serta segenap peserta festival.

Asda II Budiman menyatakan kebanggaanya karena selama ini Garut telah banyak menorehkan prestasi dalam berbagai pentas dan lomba cabang seni qosidah yang seyogianya harus terus dipertahankan dan ditingkatkan.

Selain daripada itu, Asda II Budiman juga mengutarakan bahwa tanpa mengecilkan arti seni tarik suara lainya, qasidah memiliki kekhasan, yaitu para penyanyi rata-rata mampu beradaptasi dengan cepat bila bergeser ke cabang seni tarik suara lainya. Seperti yang dialami Gita, ia memulai kesenian tarik suaranya dari qasidah, ternyata dalam perjalanan kariernya, ia mampu berkiprah dalam pentas musik dangdut, bahkan mampu meraih sukses sebagai Juara KDI 2. prestasi itu hendaknya menjadi pemacu semangat para penyanyi Garut khususnya dan Jawa Barat pada umumnya untuk senantiasa mengasah bakat dan kemampuanya ke arah yang lebih baik.
Festival Bangkit Pretasi Qasidah Garut Terbuka 2007 ini diikuti oleh 39 group putera dan puteri dari Kabupaten Garut, Cicalengka, dan Pacet Bandung.

garut.go.id

Selasa, 05 Februari 2008

Gita KDI Bakal Digaet Evie Tamala

02/02/08 20:10

Jakarta (ANTARA News) - Berkenalan dan bahkan ditawari rekaman bersama oleh penyanyi idola adalah suatu kegembiraan besar. Itulah yang dirasakan Gitalis Dwi Natarina atau yang lebih dikenal dengan nama populernya, Gita KDI 2.

"Kalau jadi, inilah rencana terbesar saya ke depan, sekaligus kebahagiaan besar," kata gadis kelahiran Garut, 10 Oktober 1984 itu kepada ANTARA News, yang menemuinya di Studio 3 TPI, Jakarta.

Gita mengaku menjadi salah seorang penggemar berat Evie Tamala, penyanyi dangdut senior yang belum lama ini menyabet penghargaan terbanyak di ajang "The 1st AMI Dangdut Awards 2007".

"Saya suka sosoknya, pribadinya," kata Gita, anak kedua dari lima bersaudara putra-putri pasangan H, Sahidin, SPd dan Hj. Agis Dwi Ratna.

Rencananya, ia bakal masuk dapur rekaman bersama Evie Tamala setelah kontraknya dengan MNC Group habis pada September mendatang.

Album itu sendiri, katanya, bermaterikan lagu-lagu dangdut tetapi musiknya lebih ke arah Irama Padang Pasir.

Gita mulai terkenal sejak menjuarai KDI 2. Selain dibuatkan album solo dan kompilasi, ia banyak tampil menyanyi di acara-acara TPI maupun show di berbagai daerah, bahkan dipercaya membintangi sinetron Rindu Rindu Asmara (2006) dan Fatimah (2007).

Selain tawaran dari Evie Tamala, Gita juga mengaku pernah meminta kepada pencipta lagu terkenal Endang S Kurnia agar dirinya diajak membuat album dangdut.

"Saya yang minta. Waktu itu mas Endang bilang, `Boleh!`," demikian Gita. (*)

COPYRIGHT © 2008


>>nah pas diliat yang comment pertama disitu adalah mba medin.. huff aq ketinggalan nih..


sumber : http://www.antara.co.id

RBT Gita KDI

RBT Gita KDI